Wawancara
-
BPS: Inflasi 2021 Mencapai 1,87 Persen
03/01/2022 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi di Tanah Air sepanjang 2021 mencapai 1,87 persen. Jayapura tercatat sebagai wilayah yang mengalami inflasi tertinggi, yakni sebesar 1,91 persen. JAKARTA (VOA) — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan 88 dari 90 kota yang disurvei lembaganya mengalami inflasi. BPS mencatat besaran inflasi sepanjang 2021 mencapai 1,87 persen… Continue reading
-
Kemiskinan di Desa Melonjak, Ekonom: Dampak Deurbanisasi
Diambil dari laman Republika : Kemiskinan di Desa Melonjak, Ekonom: Dampak Deurbanisasi | Republika Online, 16 Februari 2021 Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Rusli Abdullah menuturkan, melonjaknya angka kemiskinan di desa merupakan dampak dari deurbanisasi yang terjadi selama pandemi Covid-19. Sementara warga kota kembali ke desa, lapangan pekerjaan yang tersedia di perdesaan tidak mampu menampung. “Lapangan… Continue reading
-
Behind several ASEAN nations’ imposition of duties on various Indonesian intermediary products
JAKARTA, INDONESIA — At least 14 countries — four of them ASEAN member countries — have imposed 37 import duties on Indonesia’s products, according to the nation’s Ministry of Trade. Indonesia’s neighbour Malaysia imposes anti-dumping import duty (BMAD) on polyethene terephthalate (PT), cold-rolled stainless steel, as well as a safeguard duty (BMTP) on the ceramic floor… Continue reading
-
Will COVID-19 vaccines help Asia’s economy recover?
View Posts JAKARTA, INDONESIA — Countries around the world are busy buying COVID-19 vaccines, giving rise to the hope that the pandemic will end and that the economy will recover in the aftermath of the global health crisis that has infected over 17 million people and dented many business sectors. The International Monetary Fund (IMF)… Continue reading
-
Bulog Mau Bangun Gudang Kedelai, Ini Tantangannya
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menyatakan, rencana pembangunan gudang kedelai oleh Bulog cukup baik. Hanya saja Bulog perlu mengantisipasi sejumlah tantangan di sektor kedelai dan pergudangan yang terjadi. Continue reading
-
Pengelolaan Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa Perlu Kolaborasi
Dalam Nota Keuangan RAPBN 2020, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) direncanakan sebesar Rp 884,6 triliun. Sementara anggaran transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 858,8 triliun, meningkat sekitar Rp 45 triliun dibandingkan dengan APBN 2019. Continue reading
-
Transfer Daerah dan Dana Desa Melambat di 2020
Dalam RAPBN 2020, belanja negara direncanakan akan mencapai Rp2.528,8 triliun atau naik sebesar 7,99 persen dari Outlook 2019. Meskipun demikian kualitas belanja negara cenderung memburuk dalam RAPBN 2020, seperti proporsi modal yang cenderung menurun. Belanja modal dalam RAPBN 2020 hanya 11,2 persen atau turun dibandingkan Outlook 2019 yang sebesar 11,4 persen. Continue reading
-
Benarkah DKI Jakarta Belum Butuh Obligasi Daerah?
JAKARTA — Tahun 2020 akan menjadi periode sibuk buat DKI Jakarta membangun berbagai infrastruktur, seperti stadion, perumahan, bahkan sarana-prasarana ajang balap internasional. Apakah pemprov belum tertarik melandasi salah satunya dengan dana obligasi daerah? Continue reading
-
Tekan Bunga KUR, Pemda Perlu Dilibatkan
Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah daerah (pemda) ke depannya perlu dilibatkan dalam pemberian subsidi atas bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini mengingat nominal suku bunga kredit KUR yang untuk tahun depan kembali pada angka 7%, tidak berubah sejak 2018. Continue reading
-
Impor Beras 2018 Terbesar Kedua Setelah 2011
Liputan6.com, Jakarta Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, impor beras yang dilakukan Indonesia merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan. Bahkan dalam 18 tahun terakhir, impor beras pada 2018 merupakan yang tertinggi kedua setelah 2011. Continue reading
About Me
Lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada 16 Januari 1985. Menyelesaikan pendidikan S 1 nya di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, FEB UNDIP Semarang (2008) dan Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Universitas yang sama (2011-2013). Merintis karir sebagai peneliti diawali menjadi Asisten Peneliti di Laboratorium Studi Kebijakan Ekonomi (LSKE) FEB UNDIP pada 2006. Setelah lulus Sarjana pernah menjadi wartawan ekonomi Suara Merdeka dan bergabung dengan Institute for Economics Research and Social Studies (interess) Semarang 2009-2014, dan Pusat Kajian Pembangunan, LPPM Universitas Diponegoro tahun 2011-2013. Sejak April 2014-sekarang bergabung dengan INDEF. Email : rusli.abdulah@indef.or.id, Twitter : @rabdulah
Recent Posts
- Bagian 2 – Patehan : Pengalaman Mengikuti Global Future Fellows (GFF) 2023: Achieving Food Security Amid Global Tensions
- Pengalaman Mengikuti Global Future Fellows (GFF) 2023: Achieving Food Security Amid Global Tensions
- Mengawal Ekonomi Kurban
- Celah Ketimpangan Vaksin Gotong Royong
- Pemerintah Disarankan Buat Peta Transisi Minyak Goreng Wajib Kemasan