Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menyatakan, rencana pembangunan gudang kedelai oleh Bulog cukup baik. Hanya saja Bulog perlu mengantisipasi sejumlah tantangan di sektor kedelai dan pergudangan yang terjadi.
Continue reading “Bulog Mau Bangun Gudang Kedelai, Ini Tantangannya”Category: Wawancara
Pengelolaan Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa Perlu Kolaborasi
Dalam Nota Keuangan RAPBN 2020, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) direncanakan sebesar Rp 884,6 triliun. Sementara anggaran transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 858,8 triliun, meningkat sekitar Rp 45 triliun dibandingkan dengan APBN 2019.
Continue reading “Pengelolaan Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa Perlu Kolaborasi”Transfer Daerah dan Dana Desa Melambat di 2020
Dalam RAPBN 2020, belanja negara direncanakan akan mencapai Rp2.528,8 triliun atau naik sebesar 7,99 persen dari Outlook 2019. Meskipun demikian kualitas belanja negara cenderung memburuk dalam RAPBN 2020, seperti proporsi modal yang cenderung menurun. Belanja modal dalam RAPBN 2020 hanya 11,2 persen atau turun dibandingkan Outlook 2019 yang sebesar 11,4 persen.
Continue reading “Transfer Daerah dan Dana Desa Melambat di 2020”Benarkah DKI Jakarta Belum Butuh Obligasi Daerah?
JAKARTA — Tahun 2020 akan menjadi periode sibuk buat DKI Jakarta membangun berbagai infrastruktur, seperti stadion, perumahan, bahkan sarana-prasarana ajang balap internasional. Apakah pemprov belum tertarik melandasi salah satunya dengan dana obligasi daerah?
Continue reading “Benarkah DKI Jakarta Belum Butuh Obligasi Daerah?”Tekan Bunga KUR, Pemda Perlu Dilibatkan
Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah daerah (pemda) ke depannya perlu dilibatkan dalam pemberian subsidi atas bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hal ini mengingat nominal suku bunga kredit KUR yang untuk tahun depan kembali pada angka 7%, tidak berubah sejak 2018.
Continue reading “Tekan Bunga KUR, Pemda Perlu Dilibatkan”Impor Beras 2018 Terbesar Kedua Setelah 2011
Liputan6.com, Jakarta Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, impor beras yang dilakukan Indonesia merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan. Bahkan dalam 18 tahun terakhir, impor beras pada 2018 merupakan yang tertinggi kedua setelah 2011.
Continue reading “Impor Beras 2018 Terbesar Kedua Setelah 2011”Maju Mundur Obligasi Daerah
Sejak terbitnya tiga peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan obligasi daerah, belum ada satupun pemerintah daerah (pemda) yang menerbitkan obligasi.
Continue reading “Maju Mundur Obligasi Daerah”Industri Makanan Didorong Serap Ayam Lokal dan Impor
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dengan kondisi oversupply ayam di kancah domestik dan kebijakan mendesak membuka impor ayam dari Brasil, industri makanan dan minuman (mamin) didorong untuk menyerap ayam dari kedua sektor tersebut. Hal itu agar produksi ayam olahan seperti sosis dan nugget dapat meningkatkan kualitas produk.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menyampaikan, Indonesia sudah dalam posisi terdesak sehingga mau tidak mau keran impor ayam Brasil harus dibuka. Sehingga jika dibarengi dengan kondisi oversupply ayam dalam negeri, harusnya hal ini dapat dimanfaatkan oleh industri mamin.
Baca lebih lanjut di Republika
Saling silang lulusan sekolah dengan dunia kerja
Sekitar dua pekan lalu, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri meminta kalangan pengusaha industri untuk menyerap teknisi lulusan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK).
Hanif berargumen, meski memiliki ijazah setara SMA atau SMK, anak-anak yang melalui pelatihan di BBPLK ini memiliki bekal praktik industri lebih banyak ketimbang mereka yang lulusan SMA biasa, bahkan Diploma 3 (D3) dari perguruan tinggi.
“Mereka ini anak-anak yang luar biasa. Jadi tidak kalah jika dibandingkan dengan yang lulusan politeknik selama tiga tahun. Nanti silakan diuji karena mereka ini sudah mengikuti uji kompetensi,” tutur Hanif di Serang, Banten.
Permintaan Hanif bukan tanpa alasan. Anak-anak yang bermodalkan ijazah SMA dan sederajat memang lebih sulit mendapatkan akses pekerjaan (data tentang tingkat pengangguran terbuka bisa ditengok pada artikel “Yang tidak sekolah tak selalu menganggur“).
Sementara, tidak semua anak mampu melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi dengan beragam alasan.
Persoalan makin rumit bila serapan tenaga kerja umumnya lebih melirik mereka yang memiliki ijazah setingkat sarjana atau diploma untuk bekerja di perusahaannya. Tengok saja situs-situs penyedia lowongan pekerjaan, salah satunya Jobstreet.com.
Tim Lokadata Beritagar.id mencoba menengok tren kebutuhan penyedia lapangan pekerjaan diukur berdasarkan sektor industri beserta latar belakang pendidikan calon pelamar pada situs tersebut.
Hasilnya, mayoritas lowongan pekerjaan yang dipasang pada situs itu diperuntukkan pelamar dengan latar belakang pendidikan sarjana, pascasarjana, dan sekolah profesi seperti kedokteran dan farmasi dengan persentase mencapai 68,6 persen.
Sementara, jenjang pendidikan SMA sederajat dan diploma persentasenya masing-masing hanya mencapai 21,4 persen dan 10 persen.
Sebagai catatan, sejak berbentuk PT dan tersebar di beberapa kota di Indonesia, hingga 2015 JobStreet Indonesia telah memiliki 3,8 juta pengguna. Dominasinya oleh kalangan muda berusia 26-35 tahun, dengan jenjang pendidikan terbanyak adalah sarjana.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/saling-silang-lulusan-sekolah-dengan-dunia-kerja